08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI
Webinar Persiapan Arsip Gender sebagai MOW Webinar Persiapan Arsip Gender sebagai MOW Webinar Persiapan Arsip Gender sebagai MOW Webinar Persiapan Arsip Gender sebagai MOW Webinar Persiapan Arsip Gender sebagai MOW

15

Oct 21

Webinar Persiapan Arsip Gender sebagai MOW

Jakarta - 15/10/2021, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar Webinar Persiapan Arsip Gender sebagai Memory of the World (MOW) melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting dan disiarkan langsung melalui saluran akun Youtube Arsip Nasional RI. Pada webinar ini menghadirkan narasumber Peneliti Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kurniawati Hastuti Dewi, Kandidat Doktor Filsafat STF Driyakarya Ruth Indiah Rahayu, Arsiparis Utama ANRI, M. Taufik, Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpustakaan Nasional, Teguh Purwanto.

Kurniawati Hastuti Dewi memaparkan materi tentang Sejarah Gerakan Perempuan Indonesia Era Kartini s.d. Kongres Perempuan Indonesia: Penanda Kesetaraan Gender. Kurnia menjelaskan, misi yang dilakukan perempuan Indonesia sangat bergantung konteksnya, misalnya pada tahun 1800-an perjuangan perempuan dalam pembebasan dari penguasaan Hindia Belanda. “Surat-surat dan pengalaman hidup Kartini dapat menjadi informasi dan inspirasi bagi dunia. Upaya kesetaraan gender juga tetap berlanjut meski beliau sudah wafat. Sedangkan pengalaman pergerakan perempuan Indonesia dalan Kongres Perempuan dapat dipelajari dan menjadi sumber pengetahuan dunia,” terang Kurnia.

Lebih lanjut Ruth menyampaikan materi tentang Mengarus-utamakan Kartini dan Kongres Perempuan Indonesia sebagai Memori Kolektif Generasi Milenial. Menurutnya, dengan adanya arsip ini, kita memahami sejarah pergerakan perempuan Indonesia, menghubungkan ingatan kita di masa lalu untuk membangun identitas, apalagi bagi para generasi milenial. Mengintegrasikan masa lalu dengan masa kini melalui alat ingatan. “Oleh karenanya, penting melaksanakan survei kepada generasi milenial, untuk mengetahui apa yang tidak diketahui tentang Kartini dan Kongres Perempuan Indonesia. Dengan demikian,  dapat menentukan strategi untuk membumikan nilai-nilai yang terekam dalam arsipnya. Kita juga dapat merumuskan narasi yang utuh untuk membangun memori kolektif, khususnya tentang Kartini dan Kongres Perempuan Indonesia,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, M. Taufik menyampaikan bahwa saat ini telah teridentifikasi 308 nomor arsip yang terdiri dari 4 media arsip (kertas, foto, film dan rekaman suara) yang berkaitan dengan Kartini dan Kongres Perempuan I. Sementara itu, Teguh Purwanto menyampaikan di Perpustakaan Nasional RI juga terdapat beberapa bahan pustaka terkait dengan Kartini dan Kongres Perempuan Indonesia. Baik buku lama dan baru, foto, surat kabar atau bahan pustaka lain yang dapat menjadi referensi bagi tim ANRI dan BRIN ketika melakukan kajian ataupun identifikasi.

( tk )


Penulis : tk
Editor : Sitty Annisaa

Bagikan

Views: 981