Jakarta - 09/06/2021, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Arsip Nasional Repubik Indonesia (ANRI), M. Taufik dalam perannya sebagai narasumber virtual workshop yang diselenggarakan oleh National Center for Archives and Records (NCAR) Saudi Arabia, berusaha memberikan pandangan bahwa Indonesia berperan aktif dalam melestarikan memori budaya dunia.
Indonesia, negara kepulauan yang terdiri dari 17.504 pulau, 34 Provinsi dan 517 kabupaten/kota sudah tentu memiliki keberagaman budaya yang luar biasa. Keberagaman budaya ini kemudian melahirkan keberagaman bahasa, kesenian, agama/kepercayaan, sistem pengetahuan, teknologi dan peralatan, sistem mata pencaharian hidup, serta sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan. Keberagaman ini kemudian terekam di dalam arsip sebagai memori kolektif bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuan penyelenggaraan kearsipan nasional yaitu menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri bangsa.
Terdapat dua program utama yang diselenggarakan ANRI dalam konteks pemajuan kebudayaan yaitu Program Memori Kolektif Bangsa (Memory of The Nation) dan Program Memori Kolektif Dunia (Memory of The World). Pada tahun 2021, Program Memori Kolektif Bangsa (MKB) merencanakan untuk melakukan registrasi nasional beberapa arsip untuk ditetapkan sebagai MKB/ Memory of The Nation (MON), yaitu, Arsip PT Semen Padang, Arsip Tambang Batu Bara Ombilin, Sawah Lunto, Arsip Pekan Olah Raga Nasional ke-19 (PON) 2016 dan Pekan Paralimpiade Nasional ke-15 (Peparnas) 2016 di Jawa Barat
Adapun Program Memory of The World, yaitu: Arsip Sukarno: To build The World Anew, Arsip Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok I, Arsip Kesetaraan Gender, Arsip Jalur Rempah
Pada masa menandatang, ANRI akan memperluas khazanah arsip melalui penelusuran dan kolaborasi dengan insititusi baik di dalam dan luar negeri. Selain itu. ANRI juga akan senantiasa menyelenggarakan berbagai program dalam upaya pemajuan kebudayaan bangsa demi kepentingan generasi masa kini dan masa yang akan datang.
( ab. ws. )
Penulis : ab. ws.
Editor : tk