Penyelamatan Arsip Penanganan Covid-19 dalam Mendukung Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Jakarta - 16/07/20,  

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melaksanakan Webinar Kearsipan dengan menggunakan aplikasi zoom dan disiarkan langsung pada saluran Youtube Arsip Nasional RI dengan tema Penyelamatan Arsip Penanganan COVID-19 dalam Mendukung Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala ANRI, M. Taufik  dalam laporannya menyampaikan bahwa webinar diikutis lebih dari 1000 peserta dari berbagai stakeholders. M. Taufik mengatakan berbagai kebijakan yang dikeluarkan presiden dan segenap jajaran pemerintah untuk mempercepat penanganan wabah, arsip keuangan negara yang telah digunakan, perkembangan penanganan,  dan seluruh arsip tentang  wabah COVID-19  perlu diarsipkan secara baik dan perlu segera diselamatkan dan diamankan menjadi sebuah knowledge untuk kita semua.

Webinar yang diselenggarakan ANRI ini diharapkan dapat menyamakan langkah dan persepsi  bagi pencipta arsip dalam mengambil solusi tentang penyelamatan arsip COVID-19, serta menjadi tolok ukur keseriusan kita untuk memahami pengelolaan arsip COVID-19.

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo juga telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 62 Tahun 2020 tentang Penyelamatan Arsip Penanganan  COVID-19 dalam Mendukung Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. “Karena dengan kearsipan ini akan semakin mudah ditelusuri dan keutuhan informasinya dapat terjaga dengan baik,” ungkap Menteri Tjahjo Kumolo pada pembukaan webinar yang diselenggarakan ANRI, Kamis (16/07).

Penyelenggaraan kearsipan yang dilaksanakan ANRI, dapat menjadi panduan bagi arsiparis di kementerian/lembaga untuk melaksanakan tahapan penyelamatan arsip penanganan COVID-19. “Oleh karena itu, bagi pencipta arsip untuk menyerahkan atau melaporkan dalam konteks arsip penanganan COVID-19 yang bernilai guna dalam konteks kesejarahan kepada Lembaga Kearsipan baik secara manual maupun digital,” jelas Menteri Tjahjo.

Pada konteks penanganan pandemi, pemerintah menyinergikan berbagai pihak. Pemerintah Pusat, Daerah, Lembaga Negara, Badan Usaha Milik Negara, perguruan tinggi, serta lembaga penelitian bersinergi menyelamatkan Bangsa Indonesia dari COVID-19. Semua penanganan dari pihak-pihak tersebut harus diarsipkan dengan baik, sehingga bisa digunakan jika terjadi kejadian serupa. “Pengelolaan arsip yang digerakkan oleh ANRI harus bersinergi dengan semua pihak,” tutup Menteri Tjahjo, 

Webinar kearsipan kali ini menghadirkan narasumber antara lain: Bernandus Wisnu Widjaja, Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) menyampaikan materi ‘Kebijakan Penanganan Pandemi COVID-19’. Selanjutnya, Rini Widyantini, Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi membawakan materi ‘Percepatan Penerapan SPBE sebagai Dampak Work From Home (WFH).

Hari Nur Cahya Murni, Pelaksana harian (Plh) Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri menyampaikan materi ‘Kebijakan Pembangunan Kearsipan’. Sementara itu, perwakilan Wakil Kepala Polri membahas kebijakan Polri dalam penanganan arsip COVID-19.

Pada sesi II webinar, Deputi  Bidang Pembinaan Kearsipan memaparkan materi Kebijakan Implementasi Penyelamatan Arsip Penanganan COVID-19. Direktur Akuisisi ANRI, Rudi Anton memaparkan materi Langkah-Langkah Penyelamatan Arsip Penanganan COVID-19. Adapun jalannya acara dipandu oleh moderator, Tato Pujiarto. 

( lnh )