08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI
Menyelamatkan Arsip Bernilai Sejarah

07

Oct 13

Menyelamatkan Arsip Bernilai Sejarah

ANRI.go.id. Bogor-Untuk menyelamatkan  arsip bernilai guna sejarah diperlukan strategi akuisisi  arsip statis yang baik. Akusisi menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan adalah proses penambahan khasanah arsip statis pada lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan arsip statis dan hak pengelolaannya dari pencipta kepada lembaga kearsipan.

Menyadari pentingnya akuisisi sebagai sebuah proses dalam menambah khasanah arsip statis sebagai bahan pertanggungjawaban nasional bagi kehidupan berbangsa dan bernegara Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan (Pusdiklat Kearsipan) menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Kearsipan (diklat) “Akuisisi dan Pengelolaan Arsip Statis,” di Pusdiklat Kearsipan ANRI Jln. Ir. H. Juanda No. 62, Bogor, Jawa Barat.

Diklat yang dibuka oleh Deputi Bidang Konservasi Arsip, Mustari Irawan ini diikuti oleh 20 orang peserta dari berbagai instansi pemerintah terutama lembaga kearsipan. Diklat  akan berlangsung dari tangggal 7 s/d 12 Oktober 2013. Diklat ini merupakan diklat yang dibiayai oleh peserta sendiri (swadana) atau PNBP. Untuk mengikuti diklat peserta mengeluarkan biaya 2 (dua) juta rupiah (tidak termasuk konsumsi dan akomodasi).

Dalam sambutannya Deputi Bidang Konservasi Arsip menyatakan bahwa sesuai dengan PP 28 tahun 2012 tentang Kearsipan, bahwa pengelolaan arsip statis meliputi kegiatan akuisisi, pengolahan, preservasi dan akses arsip statis. “Untuk itu sumber daya manusia yang berada dilembaga kearsipan maupun unit kearsipan harus dibekali dengan pengetahuan yang memadai, tentang bagaimana megakuisisi dan mengolah arsip statis yang ada di lembaga maupun unitnya,” lanjut Mustari Irawan.

Deputi Bidang Konservasi berharap dengan diklat ini peserta dapat meningkat pengetahuan dan wawasan dalam hal akuisisi dan pengolahan arsip statis, sehingga bisa menyelamatkan arsip bernilai sejarah. Perubahan karakter dan prilaku serta semangat untuk bekerja dengan baik diharapkan tumbuh setelah diklat ini. “Seringkali peserta diklat sudah paham ilmu dan teorinya tetapi malas untuk mempraktekkannya,”tambah Mustari Irawan.

Patut kita renungkan kata-kata mutiara dari Khahlil Gibran, bahwa sedikit pengetahuan disertai tindakan lebih berharga daripada banyak pengetahuan namun tidak ada tindakan apapun. (MI)


Bagikan

Views: 3268