08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Menteri PANRB: Diakui sebagai Memori Dunia, Arsip Tsunami Jadi Soft Diplomacy Bidang Budaya

Menteri PANRB: Diakui sebagai Memori Dunia, Arsip Tsunami Jadi Soft Diplomacy Bidang Budaya Menteri PANRB: Diakui sebagai Memori Dunia, Arsip Tsunami Jadi Soft Diplomacy Bidang Budaya Menteri PANRB: Diakui sebagai Memori Dunia, Arsip Tsunami Jadi Soft Diplomacy Bidang Budaya Menteri PANRB: Diakui sebagai Memori Dunia, Arsip Tsunami Jadi Soft Diplomacy Bidang Budaya

13

Dec 22

Menteri PANRB: Diakui sebagai Memori Dunia, Arsip Tsunami Jadi Soft Diplomacy Bidang Budaya

Banda Aceh - 13/12/22, Banda Aceh - (13/12/2022), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Annas menyampaikan bahwa arsip tsunami Samudera Hindia pada 2004 yang telah diakui UNESCO sebagai memori dunia, memberikan arti yang sangat penting bagi Indonesia. Hal tersebut disampaikan Menteri PANRB pada saat membuka acara Seminar Internasional “Menuju Pusat Arsip Pandemi dan Kebencanaan: Pelajaran dari Tragedi Tsunami Aceh sebagai Pengetahuan dan Warisan Dokumenter”.

Menurutnya, pengakuan dunia tersebut menjadi pengakuan keberhasilan pemerintah Indonesia dalam pengelolaan arsip yang bernilai guna kepentingan dunia. Harapannya, kontribusi kearsipan ini dapat dipelajari oleh bangsa Indonesia dari generasi ke generasi. “Selain itu, pengakuan arsip sebagai Memory of the World dari UNESCO juga merupakan bentuk soft diplomacy yang dapat meningkatkan hubungan luar negeri Indonesia, khususnya dalam bidang kebudayaan cultural diplomacy,” terang Menteri Azwar saat hadir langsung membuka acara di Gedung AAC Universitas Syiah Kuala, Aceh.

Menteri PANRB memberikan apresiasi terhadap ANRI dan berbagai pihak yang telah bekerja sama menyelenggaraakan acara untuk memperingati dan merefleksi peristiwa tsunami 18 tahun silam yang melanda Banda Aceh. Ditambahkan olehnya, arsip tsunami memiliki monumen dan sejarah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia dan masyarakat di dunia. Publik dapat belajar melakukan mitigasi, mencegah dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serta memahami pelindungan dan penyelamatan arsip bencana. “Karena itu semua menjadi kolektif bagian perjalanan bangsa Indonesia dan proses pembelajaran kehidupan. Oleh karenanya, instansi pemerintah penting menjaga arsip dan melakukan pelindungan dan penyelamatan arsip saat bencana,” tambahnya.

Pada kesempatan ini, Menteri Azwar juga menyampaikan bahwa seminar internasional ini mengangkat topik yang relevan, yakni bagaimana kita dapat belajar dari pengetahuan dan warisan dokumenter tsunami Aceh untuk berjuang bangkit dari pandemi. Beliau juga mengingatkan bahwa penyelamatan arsip penanganan Covid-19 Indonesia juga tak kalah penting, karena nantinya berperan sebagai sumber pengetahuan dan warisan dokumenter dalam membangun ingatan masyarakat untuk pembelajaran dan warisan kepada generasi mendatang.

Sebagai informasi, seminar tersebut dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom cloud meeting dan secara luring di Gedung AAC Universitas Syiah Kuala Banda Aceh pada 13 Desember 2022. Seminar Internasional “Menuju Pusat Arsip Pandemi dan Kebencanaan: Pelajaran dari Tragedi Tsunami Aceh sebagai Pengetahuan dan Warisan Dokumenter” juga menjadi ajang dalam menyosialisasikan keberhasilan penominasian arsip Tsunami Samudera Hindia sebagai MoW pada 30 Oktober 2017.

( tk/hms )


Penulis : tk/hms

Bagikan

Views: 6425