Jakarta - 11/10/2021, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas RI), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), serta didukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menggelar Pekan Memory of the World (MOW) secara daring dan ditayangkan melalui kanal Youtube Arsip Nasional RI (11/10).
Dalam laporannya Kepala ANRI, Imam Gunarto menyampaikan bahwa pada 21 September 2021 telah dilakukan serah terima kepengurusan Komite MOW Indonesia dari LIPI kepada ANRI. “Komite MOW ini memiliki tugas mengoordinasikan proses pengajuan documentary heritage secara nasional dan kemudian dilakukan secara bersama-sama dengan pakar untuk menentukan documentary heritage, seperti apa yang akan diajukan sebagai MOW ataupun memory asia pacific,” jelas Imam Gunarto.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Tjahjo Kumolo dalam pembukaannya yang menyampaikan bahwa dengan peran ANRI, Perpusnas RI, BRIN, BPIP disertai dukungan UNESCO, mampu menghimpun arsip di mana generasi-generasi mendatang akan terus mengikuti dan mempelajari dari pendiri-pendiri bangsa ini.
Tjahjo Kumolo juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Pekan MOW. “Saya sampaikan dukungan dan apresiasi kegiatan Pekan Memory of the World ini sebagai sarana sosialisasi pentingnya warisan dokumenter dan arsip sebagai memori kolektif bangsa,” jelas Tjahjo Kumolo.
“Arsip berperan sebagai identitas dan jati diri bangsa, membentuk memori kolektif bangsa, dan arsip sebagai endapan informasi bangsa yang mempunyai peran yang mempunyai peran signifikan dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme. Oleh karena itu, peran dalam melestarikan khazanah sejarah bangsa yang dijalankan, khususnya oleh ANRI beserta lembaga yang lain sangat strategis, tak lain untuk menjaga identitas bangsa Indonesia bagi generasi yang akan datang,” ujar Tjahjo Kumolo.
Pekan MOW yang digelar ANRI bertujuan untuk melakukan penggalangan dan pendalaman sosialisasi persiapan pengajuan warisan documenter sebagai MOW ke UNESCO yang akan ditutup pada 30 November 2021. Ada 3 koleksi documentary heritage yang akan diajukan Indonesia, yakni arsip pidato Sukarno To Build the World Anew yang disampaikan pada sidang umum PBB. Pidato ini merupakan representasi dari puncak pemikiran dan perjuangan Bung Karno dalam memimpin Indonesia dan memiliki pengurus signifikan secara internasional.
Kedua, khazanah arsip KTT Gerakan Non Blok pertama yang diajukan secara join nomination bersama dengan Serbia, Yugoslavia dan Aljazair. Pada pengajuan ini, Indonesia juga sedang mengupayakan dengan India, Mesir, dan Ghana, serta sudah mendapat letter of support dari beberapa negara yang hadir pada KTT tersebut. Koleksi ini merupakan koleksi ANRI dan koleksi negara-negara yang melakukan join nomination dengan ANRI. Ketiga, khazanah Hikayat Aceh yang diajukan bersama-sama antara Indonesia dengan Belanda. Koleksi ini merupakan koleksi milik Perpusnas RI dan KITLV Belanda.
Dalam pembukaan Pekan MOW ini turut hadir Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Ketua Harian KNIU Itje Chodidjah, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Kepala Perpusnas RI diwakili oleh Sekretaris Utama Perpusnas RI Woro Titi Haryanti, Director and Representative UNESCO Office Jakarta Mohamed Djelid, Dewan Pakar MOW Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, Sejarawan Prof. Dr. Asvi Warman, Sejarawan Prof. Adrian Vickers, Duta Arsip Rieke Diah Pitaloka.
(SA)
Penulis : SA
Editor : tk