Jakarta - 21/09/21, Deputi Bidang Jasa Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia selaku Ketua Komite Nasional Memory of the World (MOW) Indonesia periode 2021, Dudi Hidayat menyerahkan pelaksanaan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Nasional Memory of the World Indonesia kepada Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Serah Terima Jabatan Nomor : B-7521/II/KS.02.06/8/2021 yang telah ditandatangani kedua belah pihak. Serah terima Komite Nasional Memory of the World Indonesia dari LIPI ke ANRI dikarenakan adanya penggabungan LIPI ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Dengan adanya penataan organisasi LIPI yang digabungkan ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional maka kepengurusan dan kesekretariatan Komite Nasional Memory of the World Indonesia tidak bisa lagi bernaung di bawah LIPI, karena memang LIPI sebagai sebuah lembaga sudah tidak ada lagi. Berdasarkan hasil rapat pada tanggal 31 Agustus yang lalu yang dihadiri oleh ANRI, Perpustakaan Nasional, KNIU maka seluruh kegiatan dan aktivitas Komite Nasional Memory of the World Indonesia saya serahkan kepada Arsip Nasional Republik Indonesia", ungkap Dudi Hidayat.
Lebih lanjut Dudi Hidayat mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada para pendiri dan stakeholder Komite MOW Indonesia yang telah memberikan dukungan dan kontribusinya kepada Komite MoW Indonesia selama ini.
Sementara itu Kepala ANRI, Imam Gunarto siap berkomitmen untuk meneruskan dan mengembangkan komite yang telah dibentuk sejak tahun 2006 ini. “Melalui Berita Acara Serah Terima Jabatan Nomor : B-7521/II/KS.02.06/8/2021 mengenai Serah Terima Komite MOW Indonesia dari LIPI kepada ANRI, kami sangat mendukung, meneruskan dan mengembangkan Program Komite MOW Indonesia yang telah dilaksanakan dan direncanakan oleh Komite Nasional sebelumnya”, terang Imam Gunarto.
Imam Gunarto berharap bahwa melalui kegiatan Komite MOW Indonesia ini tidak hanya semakin meningkatnya daftar warisan dokumenter internasional, namun sebagai pondasi yaitu register nasional documentary heritage perlu dibangun dan dikembangkan.
Turut hadir dalam acara serah tersebut, Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman, Dewan Pakar Memory of the World, Wardiman Djojonegoro dan Mukhlis Paeni. (is)
Penulis : is