Jakarta - 5/12/2022, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) melalui Direktorat Pengolahan menggelar Ekspose Inventaris Arsip Wees en Boedelkamers (WBK) Serie Voogdijraden di Hotel Aston Priority Simatupang Jakarta.
Koordinator Substansi Kelompok Pengolahan Arsip Ormas, Orpol, Perseorangan, dan Hindia Belanda, Jajang Nurjaman selaku ketua panitia menjelaskan bahwa terselenggaranya kegiatan ini merupakan sarana untuk mempublikasikan inventaris arsip yang telah disusun kepada para pengguna. Inventaris arsip WBK ini merupakan jalan masuk primer khazanah arsip statis yang menggambarkan informasi arsip yang terkait dengan perwalian yang dilestarikan di ANRI. "Sejauh ini ANRI telah mengolah lebih dari satu kilometer arsip WBK", tambahnya.
Lebih lanjut Jajang mengungkapkan bahwa arsip WBK yang telah diolah tahun ini adalah Serie Voogdijraden (perwalian).
Sementara itu dalam sambutannya, Direktur Pengolahan ANRI, Wiwi Diana Sari menyampaikan bahwa terdapat empat hal dalam pengelolaan arsip statis yang bersinergi dan berkolaborasi, diantaranya akuisisi, pengolahan arsip, preservasi arsip, dan akses arsip. "Ketika kami mengolah arsip WBK, kami harus mengetahui sejarah organisasinya terlebih dahulu dan mengetahui tugas fungsi dari pencipta arsip", pungkasnya.
"Riwayat arsip WBK yang tersimpan di ANRI memiliki informasi pengelolaan harta anak yatim piatu selama belum akil baligh khususnya untuk perwalian, kemudian tugasnya untuk mengelola harta peninggalan tak terurus orang-orang eropa dan biaya pajak hasil penglolaan harta warisan yang digunakan untuk mengawasi dan memelihara rumah sakit khusus orang cina serta kediaman kapten cina selaku pembayar sewa rumah", tambah Wiwi.
Khazanah arsip WBK berisi informasi mengenai salinan surat warisan, buku lelang, buku induk, jurnal modal dan ekstrak resolusi. Sistem penataan arsip WBK dilihat dari isi informasinya dan dikaitkan dari periode penciptaan arsip menggunakan sistem verbal dan sistem agenda. Dalam sistem tersebut, khazanah arsip WBK memiliki jalan masuk yang terdiri dari agenda index dan Klapper.
Kegiatan ekspose diisi dengan diskusi panel dengan dua narasumber, yaitu M. Ardiningrat Hidayat dari Balai Harta Peninggalan Kementerian Hukum dan HAM RI yang hadir secara luring dan Romo V. Adi Prasodjo dari Keuskupan Agung Jakarta yang hadir secara daring.
Kegiatan Ekspose Inventaris Arsip Wees en Boedelkamers (WBK) Serie Voogdijraden ini dihadiri secara luring oleh 42 orang dan 300 orang melalui daring yang merupakan perwakilan dari kementerian, lembaga, dan media. (asb)
Penulis : asb