08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Arsip Herbarium Temulawak Diverifikasi Langsung oleh Plt. Kepala ANRI Bersama Dewan Pakar MKB

Arsip Herbarium Temulawak Diverifikasi Langsung oleh Plt. Kepala ANRI Bersama Dewan Pakar MKB Arsip Herbarium Temulawak Diverifikasi Langsung oleh Plt. Kepala ANRI Bersama Dewan Pakar MKB Arsip Herbarium Temulawak Diverifikasi Langsung oleh Plt. Kepala ANRI Bersama Dewan Pakar MKB Arsip Herbarium Temulawak Diverifikasi Langsung oleh Plt. Kepala ANRI Bersama Dewan Pakar MKB Arsip Herbarium Temulawak Diverifikasi Langsung oleh Plt. Kepala ANRI Bersama Dewan Pakar MKB

08

Mar 24

Arsip Herbarium Temulawak Diverifikasi Langsung oleh Plt. Kepala ANRI Bersama Dewan Pakar MKB

- Tawangmangu, 08/03/2024, Arsip Herbarium Temulawak memasuki tahap akhir penilaian sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB). Pada kesempatan ini, Arsip Herbarium Temulawak diverifikasi langsung oleh Plt. Kepala ANRI, Drs. Imam Gunarto M.Hum didampingi Deputi Bidang Penyelamatan, Pelestarian, dan Pelindungan Arsip, Drs. Kandar, MAP, Ketua dan Anggota Dewan Pakar Drs. Mukhlis PaEni, MA, dan Prof. ProfDrOman Fathurrahman, M.Hum, Arsiparis Ahli Utama ANRI, Dra. Dwi Mudalsih, M.Hum serta Sekretariat MKB.

Direktur Layanan Operasional RS Sardjito, dr. Riat El Khair, Sp.PK(K), M.Sc menyampaikan tanaman obat di Indonesia sangat banyak jenisnya dan hal tersebut merupakan kebanggaan kita semua. "Seperti yang kita tahu, tanaman obat ini mempunyai banyak khasiat, tetapi uniknya masing-masing daerah memiliki kekhasannya," ungkapnya. Menutup sambutannya, Riat El Khair berharap Unit Pelaksana Fungsional Pelayanan Kesehatan Tradisional (UPF Yankestrad)  sebagai unit peneliti utama tanaman obat dapat memberikan kontribusi yang maksimal kepada masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Plt. Kepala ANRI, Imam Gunarto menyampaikan dalam sambutannya bahwa tanaman-tanaman obat yang diteliti sejak zaman Belanda belum dimanfaatkan secara penuh. Banyak naskah-naskah kuno yang menceritakan tentang keanekaragaman obat tradisional. "Apabila kita bisa mengemas secara utuh tidak hanya dilihat kedepan saja, tetapi bisa digabungkan dengan masa lampau, tentu itu menjadi satu kesatuan cerita yang luar biasa, dan hal itu dapat kita tunjukkan kepada dunia," ujarnya.

Kegiatan verifikasi dilakukan tidak hanya melihat dari bentuk arsip dan dokumen atau buku-buku saja, tetapi juga mengunjungi Laboratorium Standarisasi Bahan Baku Obat Tradisional, BRIN dan melihat secara langsung tanaman obat di Kebun Aromatik Tlogo Dringo.

( FIR )


Foto : Direktorat Layanan dan Pemanfaatan
Penulis : FIR
Editor : Is

Bagikan

Views: 221