08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

ANRI, PERPUSNAS, JKPI TANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN ARSIP, BAHAN PERPUSTAKAAN, DAN NASKAH KUNO

ANRI, PERPUSNAS, JKPI TANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN ARSIP, BAHAN PERPUSTAKAAN, DAN NASKAH KUNO ANRI, PERPUSNAS, JKPI TANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN ARSIP, BAHAN PERPUSTAKAAN, DAN NASKAH KUNO ANRI, PERPUSNAS, JKPI TANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN ARSIP, BAHAN PERPUSTAKAAN, DAN NASKAH KUNO ANRI, PERPUSNAS, JKPI TANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN ARSIP, BAHAN PERPUSTAKAAN, DAN NASKAH KUNO ANRI, PERPUSNAS, JKPI TANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN ARSIP, BAHAN PERPUSTAKAAN, DAN NASKAH KUNO ANRI, PERPUSNAS, JKPI TANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN ARSIP, BAHAN PERPUSTAKAAN, DAN NASKAH KUNO

26

Mar 22

ANRI, PERPUSNAS, JKPI TANDATANGANI PERJANJIAN KERJA SAMA PENGEMBANGAN ARSIP, BAHAN PERPUSTAKAAN, DAN NASKAH KUNO

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Perpustakaan Nasional (Perpusnas), dan   Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam rangka pengembangan arsip, bahan perpustakaan, dan naskah kuno. Acara penandatangan dilaksanakan di Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY Jalan Janti, Karangjambe, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 25 Maret 2022.

Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Bima Arya menyampaikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, berkarakter, dan berpengaruh.

Menurut Bima Arya, diperlukan langkah-langkah untuk menyusun puzzle-puzzle masa depan yang lebih cerah, lebih berbudaya, dan berkarakter.

"Ikhtiar hari ini adalah bukan saja bergerak ke belakang untuk mengenang masa-masa hebat itu. Tetapi sebagai bekal untuk berkembang ke depan, menjemput masa depan untuk menjadi bangsa yang besar," ungkap Bima Arya dalam sambutannya.

Bima juga menyampaikan bahwa bangsa-bangsa di Eropa, di Amerika yang menghargai pemimpin-pemimpin masa lalu, menempatkan mereka dengan segala dinamika dan kontroversinya secara proporsional sehingga bisa belajar dari kehebatan, bahkan belajar dari kegagalan para pendahulu.

"Bagaimana bangsa-bangsa besar itu menghidupkan legacy masa lalu dengan cara yang menarik sehingga generasi masa kini bisa belajar. Ikhtiar JKPI, Perpusnas dan ANRI hari ini bukan saja untuk mencari dokumentasi lama, tapi ingin memiliki niat yang serius untuk menjadikan masa lalu sebagai referensi untuk menyusun masa depan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando sepakat dengan yang telah disampaikan oleh Bima Arya.

Syarif Bando menyampaikan bahwa yg diperlukan adalah bagaimana kita harus mengaktualisasikan wisdom agar hadir di tengah-tengah kita.

"Tentu bukan hanya anggota JKPI, mestinya seluruh wali kota/bupati, seluruh gubernur memiliki kesadaran sejarah untuk mengangkat harkat dan martabat daerah dari semua peran kepemimpinan yang kita mainkan di antara bangsa-bangsa di dunia," tutur Syarif.

Sementara itu, Kepala ANRI Imam Gunarto mengungkapkan bahwa kerjasama yang dilakukan ini sesuai dengan amanah yang disampaikan Presiden Joko Widodo agar kita mendokumentasikan karya seni dan budaya secara lebih giat untuk disajikan kepada generasi milenial.

"Oleh karena itu kearsipan dan perpustakaan harus bahu membahu membanjiri informasi yang reliable, informasi yang betul-betul bisa membuat generasi muda cinta kepada budayanya. Dalam kesempatan ini saya merasa bangga dengan kepala daerah yang memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk mengembangkan supaya berdaya dan lebih berbudaya," ujarnya.

Setelah penandatangan, acara dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke Diorama Arsip Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Diorama tersebut mengisahkan tentang sejarah berdirinya Yogyakarta dari masa Panembahan Senopati hingga Keistimewaan DIY. Sejarah Yogyakarta selama kurang lebih 430 tahun terangkum dalam 18 ruangan di satu lantai Gedung DPAD DIY. 

Diorama Arsip Jogja menampilkan berbagai era perjalanan sejarah DIY, seperti Yogyakarta sebagai Kota Revolusi, Kota Pendidikan, awal tata pemerintahan Yogyakarta, serta keistimewaan Yogyakarta. Pembangunan diorama ini didasari oleh berbagai arsip yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti Keraton dan ANRI. 

( is )


Penulis : is

Bagikan

Views: 1360