08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI

ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI

26

Oct 20

ANRI, LIPI dan UNESCO Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun: Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI

Jakarta (26/10/2020) - Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun dengan membahas Identifikasi Arsip Gender Khazanah ANRI yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting, Senin 26 Oktober 2020.

Diskusi yang diikuti oleh 26 peserta ini, dihadiri oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI Multi Siswati, Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI sebagai Ketua Komite Memory of the World (MoW) Indonesia Mego Pinandito, Sekretaris MoW  Indonesia Endang Sri Rusmiyati Rahayu, serta Plt. Kepala Pusat Data dan Dokumentasi Informasi LIPI, Hendro Subagyo.

Plt. Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI, Multi Siswati menyampaikan bahwa program ini sangat berpotensi menghasilkan sebuah mozaik yang menggambarkan kekayaan arsip warisan dokumenter yang berkaitan dengan gender di Indonesia. Hal ini nantinya dapat diajukan dalam register MoW Indonesia UNESCO. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada hasil data arsip dan publikasi ilmiah terkait dengan gender namun berlanjut dengan berbagai kegiatan lain, seperti pameran bersama dan penerbitan naskah sumber arsip di tahun 2021 melalui kolaborasi ANRI, LIPI dan UNESCO.

Selain itu, Multi berharap diskusi ini menjadi awal dari perjalanan dengan kesamaan visi, terutama dalam menjadikan arsip gender Indonesia menjadi warisan dokumenter yang menjadi bagian dari sejarah peradaban manusia, baik kepentingan generasi saat ini maupun generasi mendatang.

Adapun narasumber yang hadir pada diskusi kali ini di antaranya   Dr. Yulfita Raharjo yang membahas tentang Gender, Dr. Lim Ming Kwok dengan materi  Gender Equality and Documentary Heritage,  Dr. Kurniawati Hastuti Dewi S.IP, M.A. yang menyampaikan materi terkait Timeline Sejarah Gender Indonesia, serta Dr. Mona Lohanda yang membahas topik “Gender dalam Arsip atau Arsip dalam Gender?”.

Sejak diluncurkan pada tahun 1992, program MoW UNESCO menjadi salah satu upaya penting dalam pelestarian warisan dokumenter di mana warisan ini nantinya merepresentasikan warisan budaya dunia yang merupakan warisan dari masa lalu kepada komunitas dunia di masa kini dan masa depan, serta menggambarkan evolusi pemikiran, penemuan, dan pencapaian umat manusia. (SA)

( SA )


Penulis : SA

Bagikan

Views: 864