Amsterdam - 26/01/24, Delegasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang dipimpin Deputi Bidang Konservasi Arsip, Kandar dan jajaran melakukan penjajakan kerja sama bilateral di bidang kearsipan dengan beberapa calon mitra kerja sama di Belanda. Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan bersamaan dengan kegiatan penelusuran arsip Bataafsche Petrolium Maatschappij (BPM) di Belanda bersama tim PT Pertamina dan PT PGN Mas. Adapun calon mitra tersebut antara lain Internationaal Instituut voor Sociale Gescheidenis (IISG) dan Nederland Instituut voor Oorlog Documentatie (NIOD) di Amsterdam dan Nederland Instituut voor Beeld en Geluid (NIBG) di Hilversum.
Pada penjajakan kerja sama di IISG, delegasi ANRI diterima Director Data and Collection IISG, Eric de Ruijter dan Staff Collection Development Asia, Eef Vermij. Pada pertemuan tersebut, Eric de Ruijter menjelaskan tentang organisasi IISG yang berfokus pada arsip tentang buruh dan pergerakan yang didapat dari berbagai komunitas dan perorangan di dalam dan luar negeri yang didonasikan kepada IISG. IISG ini berada di bawah lembaga pemerintah Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen (KNAW). Namun demikian, pendanaannya didukung IISG Foundation yang bersifat independen. Pada kesempatan tersebut, peneliti IISG, Eef Vermij menjelaskan tentang beberapa proyek penyelamatan arsip yang dilakukan di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Berdasarkan hasil pembahasan dengan IISG, bentuk kerja sama dengan ANRI akan lebih bersifat informal karena karakteristik lembaga IISG yang independen dan tidak murni organisasi pemerintah.
Pada pertemuan di NIOD, delegasi ANRI diterima Head of Collection and Service Department dan Peter Romeijn, Victor-Jan Vos yang juga sebagai Peneliti NIOD spesialisasi tentang Indonesia (1945 – 1949). Victor-Jan Vos menjelaskan tentang organisasi NIOD yang merupakan lembaga pemerintah di bawah KNAW serta koleksi NIOD tentang Indonesia yang berfokus pada arsip masa perang pendudukan Jepang, masa revolusi 1945 – 1949 yang terdiri dari arsip pinjaman dari NAN, dan arsip komunitas dan perorangan yang diserahkan langsung ke NIOD. Pada kesempatan yang sama, Peter Romeijn menjelaskan program yang pernah dibuat NIOD bekerja sama dengan Indonesia, yakni UGM terkait penulisan kembali sejarah masa revolusi 1945 – 1949 dari sisi Indonesia. Pada akhir pembahasan, pihak NIOD menyampaikan bahwa pihaknya menyatakan kesediaan untuk melakukan kerja sama formal dengan ANRI dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU). Selanjutnya akan membuat berbagai program bersama ANRI dalam rangka implementasi kerja sama tersebut.
Pada pertemuan di NIBG, delegasi ANRI diterima langsung Director General NIBG, Eppo van Nispen tot Sevenaer dan jajaran pimpinan NIBG yang mempresentasikan organisasi NIBG dan pengelolaan arsip audio visual di Belanda. Tim NIBG juga mengajak tim ANRI untuk mengunjungi museum/diorama yang dimiliki NIBG, depot penyimpanan arsip analog dan e-depot yang dimiliki NIBG. Pada akhir pembahasan, pihak NIB menyampaikan bahwa pihaknya menyatakan kesediaan untuk melakukan kerja sama formal dengan ANRI dalam bentuk MoU. Selanjutnya akan membuat berbagai program bersama dalam rangka implementasi kerja sama tersebut. Eppo van Nispen tot Sevenaer selaku Director General dan pimpinan NIBG juga menyatakan kesediaan untuk hadir dan melakukan penandatanganan MoU di Indonesia saat pelaksanaan Konferensi SEAPAVAA pada Juni 2024 di Surakarta.
(AGP)
Foto : Biro Perencanaan dan Humas
Penulis : AGP
Editor : tk