ANRI Audiensi dengan Kemendikbudristek terkait Dampak Invasi Israel terhadap Dokumenter dan Warisan Budaya di Gaza, Palestina

Jakarta - 18/03/24, Berdasarkan hasil laporan pendahuluan pustakawan dan arsiparis Palestina tentang pengrusakan yang dilakukan Israel terhadap arsip, perpustakaan, dan museum di Gaza, Palestina pada Oktober 2023 s.d.Januari 2024, diketahui bahwa sedikitnya terdapat 2 (dua) lembaga kearsipan, 11 lembaga perpustakaan, 9 (sembilan) museum, dan banyak korban jiwa dari bidang kebudayaan yang terdampak besar akibat peperangan yang sedang terjadi hingga saat ini. Menindaklanjuti hal tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Gunarto dan Deputi Bidang Konservasi Arsip, Kandar melakukan audiensi dengan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid. 

Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pembahasan terkait sikap dan langkah-langkah strategis Indonesia dalam mendukung dan menyelamatkan warisan dokumenter dan warisan budaya di Gaza, Palestina. Audiensi ini juga merupakan tindak lanjut dari hasil rapat interkementerian pada tanggal 29 Februari 2024.

Dalam audiensi ini dibahas beberapa strategi penyelamatan dari aspek politik luar negeri, yaitu upaya penyusunan komunike bersama (Joint Communique) dengan Lembaga Pelestari Warisan Dokumenter dan Warisan Budaya di Indonesia beserta Negara-Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim atau Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Selain itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek juga akan mengupayakan agar mendapat dukungan dari Islamic World Educational, Scientific, and Cultural (ICESCO).

Dengan terjalinnya komunike bersama tersebut, maka akan dilakukan membuka jalan untuk upaya penyelamatan warisan dokumenter dan warisan budaya melalui kegiatan preservasi arsip, bahan pustaka dan artefak di Gaza, Palestina. Dengan adanya upaya penyelamatan warisan dokumenter dan warisan budaya ini, diharapkan dapat membantu Palestina untuk menjaga identitas kolektif bangsa, sejarah keberadaan negara, sekaligus pencegahan pelanggaran terhadap kedaulatan rakyat Palestina.

(AP)