08.00 WIB - 15.00 WIB
Jl. Ampera Raya No. 7 Jakarta
Logo ANRI

Arsip Kesetaraan Gender di Indonesia Diharapkan Tambah Daftar Dokumen Heritage yang Diakui MOW

Arsip Kesetaraan Gender di Indonesia Diharapkan Tambah Daftar Dokumen Heritage yang Diakui MOW Arsip Kesetaraan Gender di Indonesia Diharapkan Tambah Daftar Dokumen Heritage yang Diakui MOW Arsip Kesetaraan Gender di Indonesia Diharapkan Tambah Daftar Dokumen Heritage yang Diakui MOW

15

Oct 21

Arsip Kesetaraan Gender di Indonesia Diharapkan Tambah Daftar Dokumen Heritage yang Diakui MOW

Jakarta - 15/10/2021, Sebagai upaya mendukung program kesetaraan gender yang digulirkan The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional akan mengajukan arsip terkait gender yang dikelola ANRI untuk menjadi Memory of the World (MOW).

“Jika arsip gender yang dikelola ANRI berhasil diakui sebagai MOW, maka akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia karena mampu menjawab tantangan UNESCO untuk menambah dokumen kesetaraan gender yang dapat diakui sebagai MOW,” terang Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N. Rosalin saat menjadi pembicara kunci Webinar Persiapan Arsip Gender sebagai MOW yang diselenggarakan ANRI (15/10).

Ditambahkan Lenny, dari 155 dokumen heritage yang telah diregistrasi sebagai MOW di Asia Pasifik oleh UNESCO, hanya 4 dokumen heritage yang berkaitan dengan kesetaraan gender. Oleh karenanya, webinar ini menjadi upaya Indonesia untuk berkontribusi untuk menambah dokumen heritage tentang kesetaraan gender yang dapat diakui sebagai MOW. “Arsip yang menyimpan banyak informasi. Perjalanan ini menjadi memori kolektif bangsa, tidak hanya catatan sejarah masa lalu tetapi histori perjalanannya mempengaruhi identitas diri dan makna kehidupan sehari-hari yang diwariskan dari generasi ke generasi di Indonesia. Jika arsip gender ini berhasil diregistrasi menjadi MOW, maka diharapkan daftar dokumen heritage tentang kesetaraan gender bertambah, sehingga tidak ada kesenjangan gender dalam MOW,” jelas Lenny.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Konservasi Arsip, Multi Siswati memaparkan bahwa arsip kesetaraan gender dapat menghasilkan mozaik kesetaraan gender di Indonesia. Arsip tersebut diharapkan dapat dinominasikan dalam MOW yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. “Saat ini kami telah melakukan identifikasi khazanah arsip kesetaraan gender yang dikelola ANRI, dibantu tim peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional. Saat ini telah teridentifikasi arsip Kartini dan Kongres Perempuan Indonesia ke-1 sebagai arsip kesetaraan gender yang dikelola ANRI yang merekam informasi sehingga dapat membangun rasa bangga dan cinta tanah air,” ungkap Multi.

Sementara itu, Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prakoso, menegaskan bahwa upaya untuk meregistrasikan arsip kesetaraan gender didukung oleh berbagai pihak. Penominasian juga harus didukung oleh dokumen autentik yang layak dinilai UNESCO untuk menjadi MOW. Oleh karenanya, melalui webinar ini menjadi salah upaya persiapan penominasian. Karena jika sudah diakui sebagai MOW, akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia yang mampu menghadirkan arsip gender, menjadi ingatan dunia,” tambahnya.

( tk )


Penulis : tk
Editor : Sitty Annisaa

Bagikan

Views: 1516